Home Kampusiana Percepatan Tetes Manis Polio Tahap II, Disdik Aceh Utara Gelar Rakor dengan...

Percepatan Tetes Manis Polio Tahap II, Disdik Aceh Utara Gelar Rakor dengan Kepala Sekolah

0
Percepatan Tetes Manis Polio Tahap II, Disdik Aceh Utara Gelar Rakor dengan Kepala Sekolah

Lhokseumawe – Penambahan kasus anak yang lumpuh layuh akibat polio di Aceh termasuk ada di Aceh utara, merespon itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara gelar Rapat koordinasi percepatan tetes manis Polio tahap II dengan kepala Paud/TK/SD/SMP.

Kegiatan yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Unicef ini bertempat Auditorium Politehnik Negeri Lhokseumawe. Hadir dalam rakor Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara Jamaluddin, S.sos,. M.Pd, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin, S.KM, kabid P2P Dinas Kesehatan dr. Ferianto dan perwakilan Unicef Yulizar Kasma bersama Wahyu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaludin mengatakan bahwa kasus anak dengan Polio sudah ada di Kabupaten Aceh Utara, sehingga kita harus berfikir lebih bagaimana semua siswa di aceh utara mendapatkan perlindungan maksimal dari bahaya Polio ini.

“Tidak boleh ada lagi anak yang lumpuh layuh akibat polio, semua siswa harus kita lindungi dengan tetes polio ini” ujar Jamaluddin

Jamaluddin juga menambahkan bahwa upaya ini harus dilakukan secara bersama agar setiap anak bisa dapat tetes manis polio ini, laporan capaian tetes manis polio akan terus dievaluasi dan dipantau oleh PJ Bupati.

“Kepala – kepala sekolah harus memastikan setiap anak mendapatkan tetes manis polio ini, tetes ini aman sekali, hari senin tanggal 13 februari 2023 kita akan laksanakan pencanangan tingkat kabupaten di SD 7 Syamtalira Aron insya Allah dihadiri bapak PJ Bupati “ tambahnya

Sementara ini, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara Amir Syarifuddin, S.KM menyampaikan bahwa melindungi generasi berlian Aceh utara harus berjalan bersama, sangat perlu komitmen dan dukungan dari berbegai pihak terutama kepala Sekolah agar seluruh siswa mendapatkan perlindungannya

“Tanpa Kerjasama kita semua, masalah Kesehatan tidak akan pernah tuntas termasuk dalam memberikan tetes manis cegah polio ini, semua anak harus kita berikan minimal 95 % “ imbuh amir

Amir dalam materinya menambahkan bahwa pelayanan Kesehatan tidak ada pilih – pilih, baik di posyandu maupun di Paud sama saja, anak – anak harus tetap mendapatkan haknya untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan seperti pemberian tetes manis cegah polio, penimbangan atau vitamin A.

“Nanti akan saya sampaikan agar posyandu disesuaikan dengan jadwal PAUD sehingga semua anak paud juga mendapatkan hanya,”

Selain itu menurut amir, Polio ini sudah bebas tidak ada lagi sejak 2014 di Indonesia sudah ada sertfikat bebeas polio dari Dunia. Karna imunisasi rutin aceh rendah, akhirnya ada ditempat kita. Kejadian yang menimpa Aceh terkait kasus polio dipantau secara lansung oleh Badan Dunia seperti UNICEF dan WHO.

“selama ini urusan posyandu adalah urusan istri padahal suami juga bertanggung jawab untuk Kesehatan anaknya, mulai sekarang bapak ibu juga bantu edukasi agar para ayah bahwa anak mereka ke posyandu, jangan cuma mamaknya saja “ Tutup Amir

Polio Tidak bisa disembuhkan

Sampai hari ini penyakit lumpuh layuh akibat polio belum ditemukan obat, hal ini disampaikan oleh dr Ferianto kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara. Dia menambahkan, hal ini bisa dilihat banyak sekali orang – orang Ketika waktu kecil terpapar polio kakinya tidak bisa Kembali normal hingga sekarang.
“ bapak Ibu silahkan berkunjung kerumah anak yang terpapar polio ini, kakinya mengalami kependekan setengah centi kalau yang Pidie pengecilan 1.5 centi “ ucap feri

Feri juga menyampaikan bahwa polio ini akan menularkan kepada orang lain, polio bisa terpapar kepada siapa saja hanya saja yang sangat perpotensi mengalami kelumpuhan adalah yang umurnya dibawah 13 tahun. Tetes manis polio ini adalah HAK anak dan merupakan kewajiban orang Tua, sekolah tenaga kesehatan, camat dan pemangku kebijakan sebagai penyambung tangan pemenuhan hak anak oleh Negara.

“ video anak yang mengalami lumpuh layuh akibat polio sudah bapak ibu lihat nanti juga, sekarang kita saling mendukung untuk memberikan tetes manis polio pada setiap siswa, khusus siswa SMP sederajat untuk kelas 1 saj “ tutup feri

Konsultan Imunisasi Unicef untuk Aceh Yulizar kasma mengatakan bahwa peran bapak/ibu kepala sekolah sangat penting untuk memastikan dan mendukungan pelaksanaan tetes manis polio.

“lebih satu juta anak Sudah diberikan perlidungan ditahap pertama seluruh Aceh, dan Aceh utara kita semua harus ikhtiar semua anak umur 0 – 13 tahun mendapatkan pencegahan dari polio ini secara maksimal “ papar Yulizar kasma

Untuk informasi bahan imunisasi tetes polio ini produksi Indonesia di Jawa Barat, negara seperti Bangladesh, Pakistan, Afghanistan, Saudi dan berbagai negara lain menggunakan produksi Indonesia untuk melindungi anak – anak mereka.

*RENCANA AKSI SEBAGAI TINDAK LANJUT RAKOR KEPALA PAUD/TK/SD/ SMP Se Aceh Utara
1. Kepala Paud/TK/SD/SMP memastikan semua siswa mendapatkan tetes manis polio minimal 95 % dan harus dilaporkan kemudian dievaluasi
2. tidak gunakan kata “ Vaksin” tapi tetes Polio

3. Tidak diperpolehkan pakek surat persetujuan
4. Kepala Sekolah dapat meeting dengan guru agar sepamahaman, wali kelas sangat berperan dalam penyampaikan ke anak dan orang tua
5. Arahan Pak Bupati sudah rapatkan agar selesai dalam waktu satu minggu
6.Komite sekolah mensukses perlindungan anak tetes tetes manis Polio
7.Pencanagan hari senin akan kita launching di salah satu gampoeng

8 Isu negatif yang dapat merugikan anak – anak Aceh Utara terkait imunisasi tetes polio, wajib kita netralisir

9. Sub Rayon dan K3S pastikan semua kepala sekolah yang tidak hadir untuk dapat informasi terkait percepatan Tetes manis Polio

Exit mobile version