25.6 C
Banda Aceh
BerandaNewsLima Hari Menghilang, Ismaili Ditemukan Selamat Dalam Jurang, Begini Kronologinya

Lima Hari Menghilang, Ismaili Ditemukan Selamat Dalam Jurang, Begini Kronologinya

JALANTENGAH.CO – LHOKSEUMAWE, Ismaili (63 tahun), warga Syamtalira Bayu, Aceh Utara yang dikabarkan menghilang di kawasan hutan Blang Mangat sejak 1 April 2023 lalu ditemukan warga dalam keadaan selamat, Rabu sore (5/4)

Menurut putra Ismaili, Ilham Maulana, saat ayahnya ditemukan warga dihari ke lima kehilangannya di tengah areal perkebunan sawit, kondisinya sangat memprihatinkan.

“Meski masih sadar diri, namun tubuhnya sangat lemas, tulang pinggangnya patah sehingga sama sekali tidak bisa berjalan”, sebut Ilham.

Saat berita ini ditulis, kondisi Ismaili yang tengah mendapat perawatan medis di RSUCM terlihat semakin membaik, bahkan kepada tim jalantengah.co yang membezuk, Ismaili menceritakan kronologinya

Menurutnya, sore itu (1/4) dirinya bermaksud ke kebun arah jalan alur raya, kawasan Blang Mangat, namun saat pulang ternyata salah masuk jalan hingga berujung pada jalan buntu berbatu ditepi jurang, tepatnya ditengah perkebunan sawit warga

Sadar jalan yang dilaluinya bukan arah pulang yang dimaksud, akhirnya berbalik arah persis diujung jalan buntu yang berhadapan langsung dengan jurang terjal.

Disitulah awal naasnya, tiba tiba motor Supra 125 yang dikendarainya mati saat menuruni jalan terjal, sehingga kehilangan kendali dan akhirnya jatuh ke jurang terjal dalam kawasan perkebunan sawit, menyebabkan tulang pinggangnya patah dan tidak mampu berjalan

Dalam kondisi sulit tersebut, dirinya tetap berjuang sepenuh tenaga untuk bisa keluar dari kedalaman jurang, namun karena sama sekali tidak mampu berjalan, hingga hari kelima dirinya masih terjebak dibawah jurang itu

“Kadang sesekali saya teriak minta tolong, namun  karna lokasinya jauh dari jalur orang lalu lalang, suara saya jadi tidak terdengar”, ceritanya

Untuk bertahan hidup dalam jurang, kadang ia makan dedaunan seadanya yang bisa dijangkau disekitarnya. Begitupun untuk sekedar bisa membasahi kerongkongan, dirinya hanya bisa menampung air embun malam hari

Dalam pembaringannya di ruang perawatan RSUCM, Ismaili sama sekali tidak terlihat stress saat menceritakan kondisinya, bahkan sesekali ikut melontarkan guyon sambil memvisualkan kehidupannya selama terjebak dalam jurang

“Untuk mengusir rasa kesepian di hutan saya kadang ngobrol dan bercengkerama dengan monyet monyet,” kenangnya sambil tersenyum

“Alhamdulillah akhirnya Allah mempertemukan kami kembali, justru saat kami sudah pasrah diujung usaha keras kami mencarinya sepanjang empat malam lima hari”, ungkap Ilham penuh rasa syukur. (*)

Sponsor

explore more