JALANTENGAH.CO I JAKARTA – Banyak kajian dan riset people development yang mengakui adanya pengaruh besar soft skill dalam kesuksesan seseorang, baik dalam karir profesionalnya maupun kehidupan pribadi.
Dilansir dari Mann, Charles Riborg A Study of Engenering Education, menyebutkan 85% keberhasilan kerja didukung oleh soft skill dan hanya 15% hard skill atau ketrampilan teknis.
Disisi lain, dalam kajian yang dilakukan Depdiknas RI pada tahun 2009 lalu, menemukan kesuksesan seseorang dalam dunia pendidikan 85% ditentukan oleh faktor soft skills.
Menyadari hal itu, ditambah pengalamannya melakukan studi di beberapa negara maju, Ketua Jurusan Bisnis (red: sebelumnya jurusan Tata Niaga) Politeknik Negeri Lhokseumawe, Dr (C) Zulkarnaini, SE, M.Si. Ak. CA. CIFRS pun menggagas program soft skill season bagi mahasiswa Jurusan Bisnis sejak tujuh tahun silam.
Program ini didesain khusus dalam bentuk kelas training reguler dengan kurikulum berbasis SKKNI 234 tahun 2021, melibatkan coach trainer soft skill bersertifikasi BNSP dan konsultan training Tandaseru Indonesia.
Sejumlah attitute (atribut) soft skill yang dikembangkan lewat program ini diantaranya, problem solving, creative thinking, leadership, public speaking, self manajemen, personal branding, team work dan sebagainya.
Lewat konsistensinya memperjuangkan program soft skill season, Zulkarnaini dinobatkan sebagai salah satu akademisi agen perubahan kampus di lingkungan Politeknik Negeri Lhokseumawe, selain juga dikenal sebagai bapak soft skill.
“Kelas soft skill season wujud kepedulian dan tanggungjawab lebih kami kepada mahasiswa. Alhamdulillah banyak dampak positif yang dirasakan anak anak lewat program ini”, sebutnya.
Atas prestasi tersebut, Ketua Jurusan Bisnis PNL ini pun mendapat kepercayaan untuk mempresentasikan program soft skill season yang digagasnya di Kementerian Pendidikan, pada 19 – 21 Agustus 2024 di Jakarta.
Ia berharap program ini bisa diadopsi oleh semua jurusan di lingkungan PNL maupun kampus lain di Indonesia untuk mempersiapkan kompetensi soft skill mahasiswa sejak dini di kampus, sehingga lulusan memiliki kesiapan prima untuk beradaptasi dengan dunia industri dan masyarakat.
Menurutnya, keberlangsungan kelas reguler soft skill season tidak terlepas dari dukungan penuh Direktur PNL, Dr. (C) Rizal Syahyadi, M.Eng. Sc. IPM., ASEAN.Eng., APEC.Eng, serta wali mahasiswa yang terus mendorong program tersebut.
“Pasar kerja semakin kompetitif, mutu lulusan harus menjadi perhatian utama yang disiapkan perguruan tinggi, sebagaimana harapan pemerintah”, terang kandidat Doktor Unsyiah ini. (*)
