26.8 C
Banda Aceh
BerandaKolomInstruktur HUDA Dan Tongkat Estafet Perjuangan Tu Sop

Instruktur HUDA Dan Tongkat Estafet Perjuangan Tu Sop

Oleh: Martunis A. Jalil, SH *

Salah satu kelompok terpelajar yang intens mengkonsumsi pemikiran-pemikiran Ayah Jeunieb (Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab) adalah para instruktur atau trainer Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).

Selain gagasan besar dari Ayah yang sudah menjadi darah daging dalam diri Trainer HUDA, mereka juga sudah dibekali berbagai strategi dakwah Rasulullah SAW yang soft yang disiapkan khusus untuk terjun ke tengah masyarakat, terutama kalangan generasi muda yang tidak tersentuh oleh komunitas pendidikan.

Harapan terbesar seorang Ayah Jeunieb yang selalu saya dengar berulang-ulang adalah menjadikan masyarakat Aceh memiliki pola pikir yang benar dan menguasai ilmu pengetahuan yang memadai. Karena akan mustahil sebuah bangsa bisa maju dan berkembang jika orang-orangnya tidak siap untuk maju, tidak memiliki sumber daya yang baik dan pola pikir yang sempit.

Oleh sebab itu pendidikan adalah fondasi dari semua harapan dan solusi untuk semua keluh kesah yang terjadi di dalam masyarakat saat ini. Untuk terwujudnya cita-cita ini membutuhkan perjuangan berat.

Secara pribadi Ayah sudah melakukan aktivitas dakwah sejak lama. Setelah perjalanan panjang dan diskusi mendalam, Ayah Sop menemukan pola baru agar gagasannya bisa dilakukan massif dan sistematis.

Pola baru dimaksud adalah gerakan dakwah berbasis Training Kader Dakwah (TKD). Praktisi dakwah kontemporer yang memiliki kesamaan visi dan misi dengan Ayah dalam hal ini adalah Lailan Fajri Saidina, founder Tandaseru Indonesia. Dinilai punya visi yang sama, Abi Rizwan H. Ali pun hadir sebagai sosok yang mempertemukan Ayah Sop dengan Master Lailan.

Ayah Sop usai memberikan penguatan visi instruktur pejuang dalam pelatihan trainer (ToT) beberapa waktu lalu. (Foto: istimewa)

Melalui diskusi panjang itu kemudian mengerucut pada konsep merambah jalan baru dakwah dengan cara mencetak dan memperbanyak trainer yang akan ditugaskan ke gampong gampong di seluruh Aceh melalui kegiatan Training of Trainer (ToT).

Tidak berhenti disitu, Ayah juga berjuang dengan melakukan lobi mencari dukungan berbagai pihak untuk berkolaborasi termasuk pemerintah Aceh. Proses panjang dan energi besar dicurahkan untuk gerakan ini. Alhasil Ayah Sop mampu meyakinkan pihak-pihak tersebut.

Dalam perjalanannya, dukungan dakwah memperbaiki dan mencerdaskan generasi lewat mimbar training (TKD) disambut baik banyak kalangan, termasuk pemerintah Aceh melalui Peraturan Gubernur (Pergub) pada tahun 2022, masa Penjabat Ahmad Marzuki.

Saat ini 80% Kabupaten/Kota di Aceh sudah dilakukan ToT dalam rangka menyiapkan kompetensi para Trainer lewat sentuhan Master Lailan (Tandaseru Indonesia) sebagai arsitek training. Tahun 2023 lalu Kabupaten Bireuen berhasil memecah rekor tuntas melakukan TKD hingga di 604 Gampong. Saat ini hal yang sama sedang berlangsung di Kabupaten Aceh Timur.

Pendidikan pola ini terbukti berdampak, meski hasilnya tidak terlihat cepat, namun secara perlahan semua akan membaik. Ayah Sop sendiri selalu memotivasi kita bahwa yang kita lakukan ini adalah ibarat menanam pohon yang hasilnya belum tentu kita yang nikmati.

Kini jasad Ayah Sop sudah tiada, namun saya berkeyakinan bahwa pemikiran dan gagasan Ayah tidak akan terhenti disini. Para Trainer LPTKD-HUDA adalah salah satu eleman penting dan harapan besar dalam melanjutkan perjuangan Ayah Sop sampai titik darah penghabisan.

Saya berharap kepada semua pihak, termasuk pemerintah untuk memfasilitasi dan memberi dukungan terus menerus. Mulai dari pendampingan terlaksananya TKD di seluruh Gampong hingga tindak lanjut setelahnya. Sejauh ini alumni TKD telah mendapatkan banyak hal dan dampak besar dari gerakan ini, mereka mengatakan, “Kenapa ureng droneh telat neujak jemput kamoe?”.

Selagi ada waktu, selagi semua belum terlambat, selagi semangat masih ada, kini saatnya kita buktikan pada diri sendiri bahwa kita semua pejuang setia yang berada dalam perjuangan yang Ayah perjuangkan dengan susah payah. Suatu hari nanti Aceh akan lebih baik, jika kita terus berjuang disaat Ayah Sop sudah tiada. InsyaAllah. []

* Penulis Instruktur pada LP-TKD, Ketua PAKAD Samalanga.

Sponsor

explore more