JALANTENGAH.CO I LHOKSEUMAWE – Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Daerah Lhokseumawe bersama elemen organisasi gerakan perempuan lainnya secara estafet melakukan pertemuan khusus dengan keempat pasangan Calon Walikota/Wakil Walikota Lhokseumawe yang tengah mengikuti kontestasi di Pilkada 2024.
“Sebagai elemen sipil sekaligus warga kita perlu dengar langsung apa konsep dan gagasan calon kepala daerah kedepan, terutama terkait isu pemberdayaan perempuan dan anak”, kata Lindawati, Presidium Forhati daerah.
Menurutnya, siapapun yang terpilih nantinya suka tidak suka pasti akan memberikan dampak langsung atau tidak langsung bagi warga Kota Lhokseumawe, terutama kalangan perempuan sebagai kelompok pemilih dominan.
Roslina Rasyid dari LBH APIK menegaskan pertemuan estafet ini bukanlah bagian dari tim sukses kandidat.
“Kami ingin dengar langsung sejauh mana visi keempat calon pemimpin kota ini terhadap pemberdayaan perempuan dan anak, setidaknya ini jadi pertimbangan kami dalam menentukan pilihan yang tepat”, katanya.
Tambah Roslina, isu pemberdayaan perempuan dan anak akan terus menjadi perhatian organisasi keperempuanan, apalagi banyak sekali kasus yang menimpa perempuan dan anak yang butuh penanganan serius dan perhatian lebih pemerintah.
Disamping itu, penanganan rumah dhuafa oleh Baitul Mal yang dinilai belum tepat sasaran dan disinyalir banyak ‘permainan’ juga menjadi hal yang ikut terungkap dalam pertemuan tersebut.
Selain FORHATI, LBH APIK Aceh, sejumlah organisasi perempuan yang ikut serta dalam pertemuan ini adalah LSM Putore Aceh, IPEMI, LBK Putiek Kupula, Flower Aceh, KOHATI, serta LBK Keumalahayati.
Sebagaimana diketahui, keempat pasangan Calon Walikota/Wakil Walikota Lhokseumawe pada Pilkada 2024 yang telah ditetapkan KIP, yakni Sayuti Abubakar – Husaini, Ismail Manaf – Azhar Mahmud, Fathani – Zarkasyi, serta pasangan Azhari – Zulkarnaini. (*)