JALANTENGAH.CO I IDI – Perkembangan tehnologi informasi yang terus melaju kencang telah memberikan dampak langsung pada perubahan tatanan sosial masyarakat maupun perilaku individu saat ini secara global.
Kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang massif, menjadi salah satu hal yang mesti dimiliki setiap orang agar tetap menjadi pemenang dalam setiap situasi, sehingga tidak tergerus oleh arus perubahan.
Tidak terkecuali dalam dunia dakwah. Konsultan training dari Tandaseru Indonesia sekaligus pembina instruktur Lembaga Pengelola Training Kader Dakwah (LP-TKD), Lailan Fajri Saidina, menyebutkan untuk menjangkau masyarakat yang berubah, perlu adanya inovasi dan strategi-strategi baru dalam gerakan dakwah.
“Tantangan dakwah saat ini makin berat, karenanya para da’i harus membuka diri untuk lebih progresif mencari pola-pola dakwah baru, jangan merasa cukup dengan cara konvensional”, sebut Lailan, yang juga ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) kota Lhokseumawe.
Melalui LP-TKD yang diwarisi Tu Sop Jeunieb, Lailan dan pengurus pusat LP-TKD mengembangkan konsep dakwah training sebagai salah satu jurus dan strategi dakwah ditengah perubahan tatanan sosial, khususnya masyarakat Aceh.
Diantara tantangan dakwah saat ini, menurut Lailan Fajri Saidina, yaitu akses informasi berlimpah, munculnya tokoh dan kultur yang majemuk, kekritisan masyarakat meningkat, serta kekaburan identitas diri dan sikap dalam beragama.
“Untuk menaklukkan tantangan itu, dakwah mesti didesain lebih interaktif, berbaur dan menyentuh langsung kepentingan sosial melalui gerakan dakwah sosial”, kata Lailan, Kamis (5/12).
Selama tujuh hari mulai 3 – 9 Desember 2024, LP-TKD mengenalkan sekaligus melatih kompetensi dakwah training kepada 50 peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang digelar Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Timur di aula MPU setempat. (*)