JALANTENGAH.CO I BANDA ACEH – Ketua Komisi II DPR RI yang juga Presidium Majelis Nasional Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Muhammad Rifqnizamy Karsayuda, melakukan kunjungan silaturrahmi dan diskusi keindonesiaan dengan Pengurus Majelis Wilayah KAHMI Aceh dan Majelis Daerah KAHMI, Selasa malam (17/12/2024) di Banda Aceh.
Dalam diskusi hangat dan akrab yang dipandu Presidium MW KAHMI Aceh, Zulfikar Lidan tersebut, diawali dengan penyampaian pandangan pemantik dari Koordinator Presidium MW KAHMI Aceh, Prof Syamsul Rijal terkait pentingnya kontribusi Aceh dalam proses politik dan pemerintahan.
“Harapannya Aceh dapat mengambil bagian dan peran strategis secara nasional” ujar Prof Syamsul Rijal dalam sambutannya.
Ia menekankan pentingnya kontribusi Aceh dalam proses politik dan pemerintahan, terutama setelah tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak secara nasional selesai.
“Sekarang tinggal bagaimana memberikan kontribusi sesuai bidang masing-masing agar Gubernur, Bupati/Walikota terpilih dapat menjalankan tugas dengan baik,” tambahnya.
Diawali dengan flashback pengalaman sebagai aktivis HMI hingga peran politiknya di tingkat nasional, Muhammad Rifqnizamy Karsayuda dalam pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis nasional, diantaranya wacana perubahan sistem pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dipilih melalui DPRD, sistem kepartaian, kepemiluan serta ruang kontribusi kader maupun alumni HMI dalam pemilu.
Rifqnizamy menyampaikan tidak semua wacana harus direspon serius, apalagi wacana itu sifatnya perasaan personal. “Justru sikap responsif itulah yang bikin itu barang semakin besar dan seolah olah sangat penting”, kata Presidium termuda MN KAHMI yang terpilih pada Munas Palu 2022 lalu ini.
Ditanya soal sistem demokrasi di Indonesia dan wacana pengembalian pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD, menurutnya, Indonesia sudah pernah menerapkan banyak sistem demokrasi, semuanya punya plus minusnya. Sejauh ini kita sulit memastikan mana yang paling ideal.
“Jangan terlalu pusing dengan diskusi-diskusi sistem demokrasi, dalam sistem apapun yang penting bagaimana kita kader dan alumni HMI ada peran di dalamnya”, ungkap Rifqy penuh semangat, disambut tepuk tangan seluruh anggota KAHMI dan kader HMI yang hadir.
Namun begitu, saat gilirannya menjabat Koordinator Presidium MN KAHMI pada Juni 2025 nanti, Rifqnizamy sudah mengagendakan pertemuan nasional KAHMI untuk membahas dan merumuskan hal itu, dimana hasil rekomendasi rumusan tersebut akan diserahkan langsung kepada Presiden Prabowo.
Dalam dialog santai dan akrab ini, Rifqnizamy turut memberikan motivasi kepada peserta tentang pentingnya kerja keras dan semangat juang dalam berorganisas. Hal itu disampaikan berangkat dari pengalaman dan tantangan besar yang ia hadapi selama berkarier di politik.
“Kemampuan kita dalam memberi solusi harus lebih besar dari kemampuan mengeluh atas permasalahan yang dihadapi”, tegas politisi Nasdem ini.
Rifqnizamy meyakini bahwa orang dengan pengalaman organisasi mampu memberikan keunggulan tersendiri dibandingkan dengan mereka yang hanya berteori.
“Salah satu kelebihan sekaligus kekurangan kita di HMI adalah terlatih untuk pandai bersiasat. Jadi kita harus tahu strategi untuk bertahan dan memimpin,” sebutnya.
Acara ini diakhiri dengan refleksi bersama tentang peran KAHMI dalam menghadapi tantangan masa depan, khususnya untuk pembangunan Aceh yang lebih baik.
Apresiasi KAHMI terhadap kemenangan kandidat Bupati di Aceh Besar tanpa praktek politik uang pada Pilkada 2024 yang baru usai juga mencuat dalam pertemuan tersebut.
“Pertemuan ‘sedarah’ dengan Ketua Komisi II DPR RI malam ini cukup mencerahkan, kita seperti mendapatkan kuliah Hukum Tata Negara, Administrasi Negara, dan Kepemiluan 4 SKS dari Bang Rifqnizamy”, tulis Masthur Yahya. (*)
I Laporan: F. Saidina