24.8 C
Banda Aceh
BerandaSosokMembaca Hingga Menua, Pak Nasruddin: Tsie Tao Lao, Tsie Pu Liow

Membaca Hingga Menua, Pak Nasruddin: Tsie Tao Lao, Tsie Pu Liow

JALANTENGAH.CO I LHOKSEUMAWE – “Pakaianmu memuliakanmu sebelum duduk, sedangkan ilmumu memuliakanmu sesudah duduk”. Pepatah Arab ini sepertinya cocok ditujukan untuk pria elderly berusia 73 tahun ini.

Pak Nasruddin, begitu biasanya ia disapa. Pria yang tidak suka dengan keramaian ini kerap menghabiskan waktunya untuk belajar mandiri melalui aktivitas membaca sambil mengisi hari-harinya.

Karena kegemarannya membaca dan mengunjungi perpustakaan, Pak Nas yang lancar berbahasa mandarin dan english ini, menerima penghargaan dari dinas perpustakaan dan arsip Kota Lhokseumawe untuk katagori pemustaka lansia yang diterimanya baru-baru ini.

Bagi kebanyakan orang, bisa jadi sosok Nasruddin adalah sosok biasa, tak ada yang istimewa, apalagi jika ‘cover’ yang menjadi objek penilaian terhadapnya. Namun berbeda halnya jika mengajaknya ngobrol, aura intelektualitasnya langsung terasa dan mengalir, meski ia akui daya ingatnya menurun.

Nasruddin (tanda panah) usai menerima penghargaan pemustaka lansia dari dinas perpustakaan dan arsip Kota Lhokseumawe beberapa waktu lalu yang diserahkan Kadis Dr. Tgk. Misran Fuadi, M.AP (foto: ist)

Dalam wawasan global, salah satu daya tariknya adalah belajar dan bicara tentang Tiongkok. Karenanya jangan heran kalau ia sangat fasih berbahasa mandarin. Semuanya dipelajari secara otodidak.

“Saya punya 80 lebih kamus dan buku berbahasa mandarin saat ini. Sebelum saya meninggal kalau ada yang mau belajar saya mau sekali mengajarkan”, bebernya kepada jalantengah.co, Ahad (22/12/2024).

Menurut Pak Nas, banyak hal unik dari orang-orang Cina yang kita bisa pelajari. Salah satunya adalah doktrin “tsie tao lao, tsie pu liow” (belajar sampai tua, belajar tak pernah selesai). Itu sebabnya mereka (Cina: red) terus melejit menjadi negara maju dalam banyak sektor.

China pernah mengalami masa masa kelam dimasa lalu (abad 19) akibat jutaan rakyatnya ketergantungan pada opium yang diselendupkan ke negara mereka oleh pedagang Inggris secara ilegal.

Penyelundupan besar-besaran opium yang dipanen dari India ini akhirnya memicu pecahnya Perang Candu I yang berakar dari sengketa perdagangan antara Inggris dan Dinasti Qing yang memerintah China. Perang candu dimenangkan oleh tentara Britania Raya (Inggris).

Dengan doktrin “tsie tao lao, tsie pu liow” ini, lanjut Nasruddin China bisa dibilang menjadi negara pembelajar paling hebat di dunia. Buktinya bisa dilihat sekarang bagaimana China menguasai ekonomi, politik maupun industri dunia.

Kalau mau maju, Indonesia atau khususnya orang Aceh harus lebih gigih dan mau belajar terus menerus. “Bek pajoeh jaloe toeh kapai”, ujar Pak Nas memberi tamsil. (*)

Sponsor

explore more