26 C
Banda Aceh
BerandaNewsRefleksi Milad HMI Ke-78 Tahun, Lafran Ajarkan Kader Konsisten Dan Rendah Hati

Refleksi Milad HMI Ke-78 Tahun, Lafran Ajarkan Kader Konsisten Dan Rendah Hati

JALANTENGAH.CO I LHOKSEUMAWE – Dihadiri puluhan kader HMI dan anggota Kahmi (alumni), pengurus HMI Cabang Lhokseumawe – Aceh Utara melakukan refleksi perjalanan organisasi dan nonton ramai-ramai (noram) film Lafran pada peringatan Milad ke 78 tahun organisasi HMI.

“Malam ini kami ingin mengajak alumni dan kader untuk menyaksikan langsung melalui media film bagaimana perjuangan yang tidak mudah Ayahanda Lafran Pane dalam mendirikan HMI”, ujar Ketum HMI Cabang Lhokseumawe, Surya Distamura, Sabtu malam (8/2/2025).

Diawali potong tumpeng Milad 78 oleh Presidium MD Kahmi, Lailan Fajri Saidina, refleksi dan noram Lafran yang digelar di gedung Insan Cita ini dihadiri sejumlah alumni dan kader lintas generasi dari berbagai komisariat.

Foto bersama alumni dan kader HMI Cabang Lhokseumawe usai noram film Lafran di gedung Insan Cita, Sabtu malam, 8/2/2025. (Foto: JT)

Surya menyebutkan melalui film ini spirit perjuangan dan nuansa romantisme pendiri HMI dalam memperjuangkan HMI lebih terasa dan tergambarkan utuh, sehingga mampu mengaduk-aduk emosi saat menonton.

Usai pemutaran film Lafran, Instruktur senior Dr Usammah, turut memberikan ulasan tentang nilai-nilai dan pembelajaran penting dari film tersebut bagi kader HMI yang hadir.

Menurutnya konsistensi semangat pantang menyerah dan sikap rendah hati seorang Lafran Pane menjadi salah satu kunci utama keberhasilan Lafran dan kawan-kawannya mendirikan HMI hingga tumbuh dewasa sampai saat ini.

“Meski ditentang dan diancam oleh banyak kalangan yang menganggap HMI sebagai ancaman, Lafran tetap konsisten dengan keyakinannya bahwa apa yang ia perjuangkan untuk tujuan mulia, kepentingan Islam dan bangsa”, sebut Usammah.

Menariknya, meskipun Lafran berhasil mendirikan HMI lewat perjuangan gigih, namun ia tidak pernah berambisi menjadi ketua umum organisasi mahasiswa terbesar tersebut. Bahkan ketika kehadirannya di kongres ditolak oleh panitia karna tidak bisa menunjukkan identitas, ia sama sekali tidak bersikeras untuk menjelaskan siapa dirinya.

“Beliau bukan hanya pendiri HMI, tapi sosok pribadi teladan yang mengajarkan kita kader untuk semestinya selalu rendah hati”, kenang ketua Dewan Syariah Laziskahmi ini.

Lafran Pane adalah contoh seorang tokoh muda dimasanya yang punya visi dan semangat juang tinggi. Ia berani mengambil inisiatif mendirikan sebuah organisasi yang saat ini telah menjadi salah satu kekuatan penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Atas dedikasinya terhadap keislaman dan keindonesiaan itu, Pemerintah Indonesia menetapkan Lafran Pane sebagai pahlawan nasional. (*)

Sponsor

explore more