26 C
Banda Aceh
BerandaPemerintahanUsai Dilantik Bupati Ayahwa Paparkan Program 100 Hari Di Rapat Perdana, Ini...

Usai Dilantik Bupati Ayahwa Paparkan Program 100 Hari Di Rapat Perdana, Ini Prioritasnya

JALANTENGAH.CO I LHOKSUKON – Sehari usai dilantik, Bupati Aceh Utara H. Ismail A Jalil, SE, MM, didampingi oleh Wakil Bupati Tarmizi, S.I.Kom, melakukan rapat perdana dengan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Asisten Setdakab, Staf Ahli Bupati, para Kabag dan Camat, pada Selasa, (18/02/2025).

Pada kesempatan itu Ayahwa, sapaan akrab H Ismail A Jalil, memaparkan sejumlah program prioritas yang hendak dituntaskan dalam masa tiga bulan ke depan, atau kerap disebut Program 100 Hari kerja.

“Saya minta dukungan penuh dari seluruh OPD, baik secara teknis, aturan dan seluruh regulasinya agar dipelajari dengan tepat dan cepat,” pinta Ayahwa dalam pertemuan di Oproom Kantor Bupati di Lhoksukon.

Memasuki bulan Ramadhan, Ayahwa bersama Wakil Bupati berencana melaksanakan safari Ramadhan untuk merekat silaturahmi sekaligus menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.

Ayahwa juga memasukkan kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan masjid dan meunasah dalam prioritas 100 hari kerja. Gotong royong massal juga akan dilakukan untuk membersihkan kawasan Kota Lhoksukon, Kota Pantonlabu dan pasar Krueng Mane.

Ia juga meminta agar dibentuk Tim untuk melakukan inventarisasi dan re-vitalisasi aset-aset daerah, baik yang ada di Kabupaten maupun di Kecamatan dan gampong.

“Semua aset yang selama ini terkesan telantar atau tidak dimanfaatkan, maka ke depan harus dioptimalkan dan bermanfaat untuk kemaslahatan daerah, baik secara ekonomi, sosial, keagamaan, maupun untuk kepentingan publik yang lebih luas”, ungkap mantan gerilyawan GAM ini.

Sementara untuk bidang kesehatan, Ayahwa meletakkan skala prioritas terkait pelayanan di Rumah Sakit Umum dan Puskesmas. Juga diminta untuk membentuk Poskestren di dayah-dayah.

“Jajaki kurikulumnya, dan terapkan muatan lokal dalam kurikulum sekolah di Aceh Utara. Di antaranya pendidikan agama dan pendidikan adat. Kita sudah punya qanun tentang muatan lokal.” sebutnya.

Pada sektor pertanian dan perkebunan, Ayahwa meminta untuk mengawal distribusi pupuk bersubsidi yang selama ini kerap dikeluhkan oleh petani. Ia mendorong agar harga beli gabah kering petani di harga Rp.6.500/Kg, sesuai perintah Bapak Presiden.

Di sekror galian C, ayahwa untuk ditertibkan semua objek galian C dan optimalkan perolehan PAD dari sektor galian C, maupun sumber-sumber lain yang sesuai dengan aturan dan ketentuan yang sudah ada.

Begitupun pada wilayah kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dirinya meminta agar dilakukan inventarisasi semua jalan yang rusak. “Segera direhab dengan memanfaatkan semua alat berat milik Pemkab Aceh Utara secara optimal”, tegasnya.

Disamping itu Dinas Perumahaan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP), diminta berkoordinasi dengan Dinas Sosial P3A dan lembaga Baitul Mal, untuk melakukan investigasi ke lapangan guna mendata rumah masyarakat miskin secara benar.

Untuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Ayahwa meminta menggiatkan pembuatan KTP keliling, yang akan menjadi salah satu prioritas kerja 100 hharnya. (*)

Sponsor

explore more