JALANTENGAH.CO I BIREUEN – Kasus pembunuhan sadis kembali menyayat hati masyarakat Aceh dalam beberapa hari terakhir. Setelah peristiwa penembakan yang merenggut nyawa agen mobil di Dewantara, kini warga Aceh dikejutkan dengan penemuan mayat seorang santri remaja, Anis Maula (16 tahun) di rawa-rawa Gampong Meuko Baroh, kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya pada Jum’at (11/4/2025).
Mayat yang diduga korban perampokan dan pembunuhan berencana ini ditemukan dalam keadaan telah membusuk dan kondisi wajah yang sulit dikenali.
Setelah dievakuasi, akhirnya korban diketahui bernama Anis Maula, remaja asal Gampong Sangso Samalanga, Bireuen. Korban tercatat sebagai santri dayah Anwarul Munawwarah, Pidie Jaya.
Menurut informasi, untuk mempercepat proses pengungkapan kasus ini oleh pihak Kepolisian, jenazah korban juga telah dilakukan autopsi di Banda Aceh sebelum di kebumikan di Samalanga.
Salah satu tokoh Samalanga, Faisal Rizal, B.Sc atau Faisal Mideun, mendesak agar pihak Kepolisian terus bekerja keras mengungkap pelaku dibalik perampokan dan pembunuhan sadis ini.

“Siapapun pelakunya harus segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya, bahkan layak dihukum mati untuk jadi pembelajaran agar peristiwa seperti ini tidak terulang”, ungkap Faisal yang juga Ketua PMI Samalanga ini.
Ia juga mendorong agar peristiwa ini menjadi perhatian semua pihak untuk mengawal dan membantu Kepolisian menemukan siapa pelaku secepatnya.
“Saya khawatir kalau ini ditanggapi dingin, bukan tidak mungkin akan dianggap membunuh itu hal biasa saja, jadinya kita kembali ke mental jahiliyah”, ungkap Faisal dengan geram.
Menurut Faisal, berdasarkan informasi yang diperoleh dari keluarga korban, korban telah lima hari tidak kembali ke rumah sebelum ditemukan menjadi mayat.
Selain kehilangan nyawa putra tercintanya, satu unit handphone dan motor vario yang dikendarai korban juga hilang belum diketahui keberadaannya hingga saat ini. (*)