26.5 C
Banda Aceh
BerandaKolomManfaat Mengetahui Cara Efektif Dalam Mendidik Anak

Manfaat Mengetahui Cara Efektif Dalam Mendidik Anak

Penulis: KAIMUDDIN RANI

“Ketahuilah cara mendidik anak termasuk masalah yang paling penting dan paling urgen. Anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya. Hati mereka suci, mutiara berharga, bersih dari segala ‘ukiran’ dan rupa. Hati anak-anak menerima setiap ‘ukiran’ dan cenderung pada ajaran yang diberikan kepada mereka”. (Imam Al-Ghazali)

Mendidik anak dengan efektif adalah suatu proses yang memerlukan perencanaan, kesabaran, dan dedikasi

Untuk itu Anda sebagai orang tua harus membiasakan atau memberikan contoh perbuatan baik dalam keseharian anak dan mengajar kebaikan kepada anaknya.

Setidaknya ada dua model pendekatan dalam mendidik anak sangat penting.
Pertama, pembiasaan kebaikan dalam hidup keseharian akan membekas dalam jiwa anak.
Kedua, penanaman nilai-nilai kebaikan juga tidak kalah pentingnya untuk memberikan standar kebaikan dalam jiwa anak.

Orang tua memikul tanggung jawab pendidikan karakter dan pengasuhan anak. Orang tua akan menuai pahala ketika mendidik anaknya dengan baik. Sebaliknya, orang tua akan memikul dosa yang begitu besar ketika membiarkan begitu saja pertumbuhan anaknya. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh lalai dan abai dalam mendidik, mengasuh, dan membimbing anak.

“Wahai orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,” (QS. Surat At-Tahrim ayat 6).

Imam Al-Ghazali mengingatkan orang tua untuk lebih memperhatikan pendidikan, bimbingan, dan pengasuhan anak, tidak mengabaikan mereka tanpa pendidikan agama dan pendidikan akhlak dalam kesehariannya.

Jika orang tua membiasakan dan mengajarkan kebaikan, maka anak akan tumbuh dalam kebaikan dan bahagialah orang tuanya di dunia dan akhirat. Ia pun akan mendapat pahala dari amal saleh yang dilakukan anaknya (tanpa mengurangi hak pahala anak).

Demikian juga berlaku bagi setiap guru dan pendidik. Jika ia membiasakan keburukan dan membiarkan anaknya seperti membiarkan binatang ternak, maka ia akan celaka dan binasa. Sementara dosanya juga ditanggung pengasuh dan walinya. Begitu Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali menukilkan.

Demikianlah adanya, demikianlah kenyataannya.

(Penulis adalah pendiri Lembaga Pelatihan Psikologi, Konseling dan Psikoterapi Indonesia)

Sponsor

explore more