26.2 C
Banda Aceh
BerandaSosokZikri Maulana, Jurnalis Muda Segudang Karya Sederet Prestasi

Zikri Maulana, Jurnalis Muda Segudang Karya Sederet Prestasi

Zikri Maulana, Jurnalis muda kelahiran 1993 asal Aceh berhasil meraih juara pertama lomba karya jurnalistik katagori TV yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Assembly Hall, Jakarta Convention Centre (JCC).

Meski tergolong masih muda, Zikri telah memiliki segudang karya dan sederet prestasi di bidang Jurnalistik profesional di level nasional. Pria energik ini tidak pernah berhenti untuk berkarya, apalagi menyangkut tuntutan profesi. Karena itu tidak heran jika sederet prestasi membanggakan yang telah diukir Zikri tidaklah semuda usianya saat ini.

Bertepatan dengan perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN ) ke 59, Zikri Maulana, putra Blang Peuria Geudong Pase menerima penghargaan Kementerian Kesehatan atas karya jurnalistiknya. Menjadi salah satu pemenang dalam seleksi tingkat Nasional tentunya hal yang sangat membangakan bagi seorang jurnalis. Karena karyanya bisa dikenal seluruh Indonesia, khususnya di dunia jurnalistik.

Pemuda berkulit sao matang dan berpostur sedang ini asik untuk diajak berbicara, apalagi terkait ilmu jurnalistik yang digelutinya. ia tidak sungkan-sungkan untuk berbagi ilmu dan pengalamannya kepada teman bicaranya, asalkan untuk kebaikan dan pengembangan dirinya.

Menurutnya, dia mengikuti lomba – lomba karya jurnalistik selain meningkatkan kemampuan keterampilan potensi diri, juga bisa untuk berbagi dengan orang lain, dikenal orang banyak, meninggalkan legasy disamping juga memperoleh keuntungan secara finansial.

“Pesan saya kepada teman- teman pemula, terus ikut lomba jika ada peluang. Kalah menang itu biasa asalkan jangan berhenti dalam kekalahan,” kata Zikri memotivasi.

Zikri Maulana saat menerima award katagori karya foto jurnalistik terbaik di Surabaya.

Zikri bercerita, awal mula ia memulai karirnya di dunia jurnalistik setalah mengikuti kelas jurnalistik yang diadakan Basri Daham Journalism Institute (BJI) angkatan pertama tahun 2012. BJI merupakan sekolah jurnalisme yang didirikan AJI Lhokseumawe.

Kesibukannya menjadi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh (UNIMAL) kala itu, tidak menyurutkan semangatnya menjadi seorang wartawan.

“Setelah saya belajar di BJI, saya begabung di media Acehkita.com dan menjadi stringer Trans7,” ceritanya.

Sembari menyerap ilmu jurnalistik di kelas BJI, pria tinggi badan 168 centi meter itu juga kerap mendapatkan sejumlah penghargaan lomba foto ditingkat kampus. Meski masih disibukan aktifitasnya selama menjadi mahasiswa, Ia sudah dipercaya bekerja di perusahaan media Kompas TV tahun 2015 untuk melakukan liputan wilayah Aceh.

Pria mengaku masih singgel merupakan putra bungsu dari pasangan H Zainal Abidin dan Hj Jauhari Saidi. Ia punya seorang kakak perempuan dan laki-laki. Meski disibukkan meliput dimana dia bekerja, sejak lahir hingga saat ini dirinya masih tinggal menetap di Desa Blang Peuria, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara.

Zikri mengatakan bahwa alasannya lebih memilih menjadi jurnaslis. Karena selain pekerjaan mulia juga berkaitan dengan hobi dirinya dalam memotret.

“Jadi jurnalis itu ada suka dukanya, bisa kenal banyak orang, bertemu dengan orang- orang baru. jalan- jalan, melalui profesi ini hobi saya tersalurkan sambil kerja, menurut saya itu sangat menyenangkan,” katanya.

Perjanan kariernya, dia tidak hanya bekerja di TV Nasional saja, ia juga menjadi wartawan lepas di AFP, yang merupakan kantor berita Internasional.

“Saya juga pernah menjadi fotografer lepas untuk media The Associated Press, kalau AFP saya lebih fokus ke video jurnalistik, tapi foto juga ada kalau jika ada permintaan dari desk foto. Untuk media asing saya hanya mengirimkan isu internasional contohnya liputan pengungsi Rohingya,” terangnya.

Tidak berhenti disana, kehebatan memotretnya bisa dibuktikan dalam perlombaan foto di ajang Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) tahun 2023. Sebelumnya Zikri juga memenangkan juara II lomba Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2019, kategori Citizen Journalism oleh Pewarta Foto Indonesia tingkat Nasional.

Lalu, juara ke II Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2019, kategori feature televisi oleh Pertamina tingkat Nasional.

Pria berkulit sao matang itu juga meraih juara 1 Lomba Jurnalistik Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2017 kategori Media Televisi oleh Mabes TNI AD tingkat Nasional.

Meraih penghargaan Jurnalis televisi terbaik Aceh oleh Pangdam Iskandar Muda tahun 2018, nominasi foto bencana dengan tema “Tangguh Award 2018” yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana tingkat Nasional.

“Alhamdulillah, saya pernah juara ke III lomba foto isu pemuda dan lingkungan laut pada tahun 2019. Diadakan Pandu Laut Indonesia tingkat Nasional. Juara favorit lomba foto Astra 2018, temanya keberagaman kampung di Indonesia oleh Astra Internasional, Tbk tingkat Nasional.” terangnya.

Zikri berpesan kepada generasi muda agar tidak hanya fokus atau puas dalam satu bidang saja. selain menghasilkan produk jurnalistik tapi harus bisa memperkenalkan karyanya dalam ajang lomba.

Tidak hanya semata karena hadiah, tetapi pengalaman berharga bisa terus diasah untuk menjadi wartawan lebih berkelas tentunya bisa membanggakan diri sendiri dan keluarga.

“Tentunya, dalam berkarir pasti ada kendala, apalagi ketika ingin meraih prestasi, tapi bagi saya kendala itu menjadi sebuah tantangan tersendiri dan jangan dianggap suatu penghalang untuk tujuan yang positif,” katanya.

Dia berpesan kepada jurnalis pemula, ikutilah penganugerahan atau lomba jurnalistik, kalah dalam bertandiang itu biasa, menang itu bonus. Jadikan itu semua sebuah proses dan usaha.

“Tagline saya selama ini adalah “berkarya bukan bergaya”, makna itu bagi saya jika kita hanya bergaya saja tapi tidak ada karya untuk apa, tetapi dengan berkarya sudah pasti kita bisa bergaya, apalagi punya prestasi,” jelasnya.

Sekarang ini, hasil karya Zikri sudah dikenal ditingkat nasiaonal. Tak sedikit mitra kerja mengundang dirinya menjadi pemateri baik itu tingkat Instansi dan juga kampus di Lhokseumawe dan Aceh Utara, khususnya tentang video jurnalistik.

Zikri memang masih muda, namun dia sudah menghayati profesinya. Sudah dijadikan menjadi bagian hidupnya menjadi satu kesatuan dalam aliran darah. Karya-karyanya sudah sudah mendapat apresiasi dan menjadi inspirasi bagi pihak lain.

Muda berkarya, namun dia tidak pernah berhenti dalam melakukan berbagai aktivitas, terus berinovasi dan berbagi. Semoga semakin banyak lahir generasi muda yang talenta dan terus berkarya, tidak menyerah dengan keadaan. (Rizkita)

Sponsor

explore more