Home Politica Ciberity Sebut Keamanan Siber Pemilu 2024 Kacau, Diatur Di Luar Negeri

Ciberity Sebut Keamanan Siber Pemilu 2024 Kacau, Diatur Di Luar Negeri

0

JALANTENGAH.CO I JAKARTA – Menyusul kehebohan publik dengan anomali penghitungan suara dalam sistem rekapitulasi online Komisi Pemilihan Umum (KPU), terutama sistem Sirekap dan pemilu2024.kpu.go.id, Ciberity melakukan investigasi gabungan untuk mendalami sistem keamanan aplikasi tersebut.

Kejanggalan demi kejanggalan yang bermunculan itu mendorong berbagai pihak untuk mengecek satu per satu data C1 Hasil dengan data tabulasi di sistem pemilu2024.kpu.go.id.

KPU pun sudah mengklarifikasi temuan kejanggalan itu. Mereka mengakui terdapat kesalahan akibat ketidaksempurnaan pembacaan (optical character recognition/OCR) dokumen C1 yang diunggah melalui Sirekap. Kesalahan itu terjadi di 2.325 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua Ciberity Arif Kurniawan menyebutkan dari penelusuran situs yang mereka lakukan, diperoleh beberapa temuan, diantaranya sistem pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id menggunakan layanan cloud yang lokasi servernya berada di RRC, Perancis dan Singapura.

Selain itu layanan cloud tersebut menurut Arif Kurniawan merupakan milik layanan penyedia internet (ISP) raksasa Alibaba, dimana posisi data dan lalu lintas email pada dua lokasi itu berada dan diatur di luar negeri, tepatnya di RRC.

Berdasar temuan tersebut, Cyberity menyatakan bahwa menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) dan Undang Undang No 27/2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP), karena menyangkut sektor publik dan dihasilkan oleh APBN, dana publik dan sejenisnya, maka data penting seperti data pemilu mestinya diatur dan berada di Indonesia (Pasal 20 PP Nomor 71/2019).

Kejanggalan-kejanggalan pada sistem IT KPU sudah terjadi sejak lama. Masalah ini terkesan dibiarkan begitu lama dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

“Hingga saat ini KPU belum menunjukkan niat untuk memperlihatkan kepada publik audit keamanan IT-nya”, sebut Arif.

Pada poin lain Ciberity menyebutkan, untuk mendukung Pemilu 2024 jujur, transparan dan adil, mereka meminta KPU memperlihatkan kepada publik perihal audit keamanan sistem dan audit perlindungan data WNI agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

Untuk diketahui, Cyberity merupakan komunitas yang fokus pada isu keamanan siber dan perlindungan data di Indonesia. Komunitas ini beranggotakan para pegiat dan praktisi keamanan siber dan masyarakat sipil yang concern terhadap masalah siber dan perlindungan data. (*)

Exit mobile version