26.5 C
Banda Aceh
BerandaEdukasiMelapuk Dimakan Usia, Cagar Budaya Nasional Cut Meutia Akan Direvitalisasi

Melapuk Dimakan Usia, Cagar Budaya Nasional Cut Meutia Akan Direvitalisasi

Laporan: F. Saidina  I  Editor: Anna Miswar

JALANTENGAH.CO I ACEH UTARA – Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, setidaknya begitulah uangkapan yang sering kita dengar. Diantara banyak bukti fisik kepahlawanan seorang pejuang dimasa lalu bisa dilihat dari keberadaan cagar budaya dan berbagai situs sejarahnya.

Satu diantara banyak cagar budaya dan situs sejarah dimaksud adalah makam dan rumah Cut Meutia, seorang pahlawan nasional wanita Aceh yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah Belanda pimpinan Merichausee di Alue Kurieng, Aceh Utara pada 24 Oktober 1910 bersama pasukannya.

Situs Cagar Budaya Nasional Cut Meutia yang terletak di gampong Mesjid Pirak kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara tersebut kini telah mulai melapuk dimakan usia. Menurut salah satu sumber, bangunan rumah panggung khas Aceh itu pertama kali dibangun pada tahun 1914 atau empat tahun setelah Cut Meutia gugur.

Sebagai situs sejarah, tentu saja rumah dan makam Cut Meutia ini sering menjadi sasaran kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Selain nilai edukasi sejarahnya yang heroik, bangunan klasik rumah Cut Meutia menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

Didampingi aparatur gampong Mesjid Pirak serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pirak Tour, Penjabat Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, ikut melihat kondisi terkini bangunan cagar budaya nasional berumur lebih dari 100 tahun itu, pada Jum’at (5/4/2024).

Pj Bupati Mahyuzar bersama Pokdarwis Pirak Tour meninjau kondisi terkini Cagar Budaya Nasional Rumah Cut Meutia di gampong Mesjid Pirak, Matangkuli Aceh Utara (5/4/2024).

Menurut Mahyuzar, sudah sangat layak untuk dilakukan revitalisasi, bukan hanya sebagian-sebagian akan tetapi semuanya, apalagi atap, lantai dan dinding sudah mulai dimakan usia. Penganggaran untuk revitalisai diupayakan dalam tahun 2024 ini.

“Proposal juga sudah disampaikan melalui Ketua Pokdarwis Pirak Tour, Zulkifli. Kita akan teruskan ke Dinas terkait, mudahan-mudah ditahun ini bisa di anggarkan sesuai kondisi keuangan Aceh Utara,” Kata Mahyuzar.

Ketua Pokdarwis Pirak Tour berharap rehabilitasi rumah Cut Meutia yang dijanjikan pemerintah benar-benar terwujud tahun ini, apalagi setelah mereka melihat minat kunjungan wisatawan akhir-akhir ini semakin meningkat.

Belakangan cagar budaya Cut Meutia sering dijadikan sebagai lokasi wisata edukatif masyarakat, terutama pelajar mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK serta mahasiswa dari luar daerah.

Dikabarkan sebelumnya, pada 15 Mei 2023 lalu, pemerintah Aceh Utara semasa Pj Bupati Azwardi meminta Direktur Perlindungan Kebudayaan untuk membantu penganggaran dari APBN terhadap beberapa program pengembangan bidang kebudayaan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, Jamaluddin, mengatakan proposal rehab rumah pahlawan nasional Cut Meutia, makam Cut Meutia, serta monumen dan makam Malikussaleh sudah diserahkan ke Pemerintah Pusat. [*]

Sponsor

explore more