26.5 C
Banda Aceh
BerandaSosokRisca Nanda Fontia, Guru 'Seumeubeut' Tiga Benua

Risca Nanda Fontia, Guru ‘Seumeubeut’ Tiga Benua

Penulis: F. Saidina  I  Editor: Jamal ZA

JALANTENGAH.CO – ACEH, Semeubeut atau mengajar mengaji merupakan pekerjaan mulia dan terhormat bagi masyarakat muslim, apalagi bagi masyarakat yang tinggal di Aceh.

Dayah dayah salafi di Aceh bahkan memiliki doktrin khusus ‘beut seumeubeut’ yang ditanamkan pada setiap santri maupun alumninya, guna memastikan keberlanjutan penyebaran ilmu agama sebagai benteng Aqidah.

Tidak heran jika banyak alumni dayah atau gurei yang mendirikan dayah sendiri maupun balai pengajian, untuk melanjutkan ‘kewajiban’ beut seumeubeut setelah keluar dari dayah induknya.

Berbeda dengan guru mengaji pada umumnya, Nanda Fontia atau Risca, begitu ia biasa dipanggil, gadis bercadar asal Syamtalira Aron, Aceh Utara ini justru memanfaatkan tehnologi virtual sebagai balai pengajiannya.

Tidak tanggung tanggung, murid atau santri Nanda saat ini tersebar di tiga benua dunia, yakni Amerika, Eropa dan Asia. Mereka umumnya merupakan anak-anak dari perkawinan silang diaspora Indonesia yang telah menjadi warga negara setempat.

Kepada jalantengah.co, alumni FKIP IAIN Lhokseumawe ini menceritakan bagaimana pengalamannya menjadi guru ngaji internasional sejak tahun 2020.

Kala itu ia sedang menyelesaikan skripsi dan mulai berpikir tentang pekerjaan. Saat browsing kemudian menemukan satu website yang mencari guru mengaji di luar negeri.

Iseng Risca mengirimkan CV. Sebenarnya ia tidak terlalu yakin saat itu, karna sadar kemampuan berbahasa Inggrisnya juga tidak terlalu baik, meskipun dirinya kuliah di prodi tadris bahasa Inggris.

Diluar dugaan, ternyata keisengannya mendapat respon baik diluar negeri. Zahara Zakaria, menjadi santri pertamanya yang berdomisili di Florida, Amerika Serikat.

“Alhamdulillah, saya ajari Zahara via zoom dari belajar iqra’ 1, dan sekarang sudah mulai bisa membaca Al-Quran”, tutur Risca merasa puas.

Dari pengalaman tersebut, rasa percaya diri Risca semakin kuat. Disamping serius mengasah lagi kemampuan berbahasa Inggris, ia pun mulai berani mengenalkan jasanya melalui sosial media.

Dari flyer yang ia sebarkan di akun sosmednya, Risca pun mendapatkan santri baru dari Malaysia, disusul kemudian dari Belanda, Amerika, dan tentunya ada juga dari Indonesia.

Fresh graduate yang punya segudang prestasi non akademik ini mengaku mendapatkan pengalaman luar biasa dari aktivitasnya saat ini. Salah satu yang paling ia rasakan adalah kepercayaan diri, apalagi setelah Tandaseru membrandingnya sebagai Guru Ngaji Internasional.

Selain mendapatkan kemandirian finansial, juga bisa belajar banyak bagaimana cara berinteraksi dengan orang-orang berbeda negara dan budaya.

Rata-rata santri atau murid Risca di luar negeri berusia antara 5 – 14 tahun. Santri tertuanya saat ini yaitu Alysha (14 tahun), warga negara Belanda.

Ditanya apa harapan dan target Risca kedepan, motivator muda di lembaga psikologi dan training Tandaseru Indonesia ini bertekad bisa keliling langsung ketiga benua tersebut untuk Seumeubeut offline disana.

Tekad keliling Amerika dan Eropa itu terinspirasi dari cerita keluh kesah orangtua santri santrinya di benua tersebut. Menurut mereka sulit sekali mendapatkan guru agama (Islam) disana.

“Sungguh beruntung kita tinggal di Indonesia, apalagi di Aceh. Kita bisa belajar mengaji dan ilmu agama dimanapun kapanpun”, tuturnya.

Risca pun berharap agar semangat belajar membaca dan mempelajari Al Qur’an maupun Islam anak-anak muda di Aceh yang bersyariat Islam tidak boleh kalah dengan anak-anak di Amerika, Eropa ataupun negara lain di Asia.

Risca Nanda Fontia merupakan putri sulung pasangan Saiful Muzakkir dan Nafisah. Selain menjadi guru ngaji internasional, gadis kelahiran Pontianak 24 tahun silam ini juga memiliki sederet prestasi lainnya.

Selain pernah menjadi anggota paskibraka, ia juga pernah dinobatkan sebagai penulis istimewa internasional tahun 2018, peserta pertemuan penyair muda se Asia, penulis buku ontologi puisi anak muda se Indonesia, serta menjuarai sejumlah event bidang keagamaan lainnya.

Untuk mendalami ketertarikannya dalam dunia public speaking, ia pun ikut bergabung dalam program Tandaseru Road to School.

Atas kesungguhannya mengikuti hingga tuntas program tersebut sambil berbagi motivasi ke berbagai sekolah, Risca dinobatkan sebagai motivator muda Tandaseru Indonesia 2022. (*)

Sponsor

explore more