Home Edukasi Bangun Sikap Saling Menghargai Pelajar, FORHATI Lhokseumawe Roadshow Sekolah

Bangun Sikap Saling Menghargai Pelajar, FORHATI Lhokseumawe Roadshow Sekolah

0

JALANTENGAH.CO I LHOKSEUMAWE – Isu anti bullying menjadi salah satu isu yang santer dan gencar dikampanyekan belakangan ini, terutama di lingkungan dunia pendidikan, mulai level sekolah dasar hingga sekolah menengah atas termasuk lingkungan pesantren.

Menyikapi maraknya perilaku bullying di kalangan pelajar, Forum alumni HMI-wati (FORHATI) daerah Lhokseumawe – Aceh Utara dan Kohati turut ambil peran untuk mengkampanyekan perilaku saling menghargai dan menghormati di kalangan pelajar dengan menggelar roadshow ke sejumlah sekolah di wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Roadshow yang diberi tajuk PERAN (Pesan Ramadhan) FORHATI ini dilakukan Forhati bekerjasama dengan Kohati dalam bulan suci Ramadhan 1445 H, dimulai dari SMAN 1 Meurah Meulia Aceh Utara, Senin, 25 Maret 2024.

Selain untuk memutuskan mata rantai perilaku bullying di kalangan remaja, roadshow ini sekaligus untuk mengenalkan organisasi Forhati dan Kohati kepada pelajar sebagai bagian dari proses recruitmen kader.

Menurut pemateri roadshow Fatimah Ramli, perilaku saling menghargai dan menghormati ini sangat penting dimiliki setiap pelajar sebagai modal menghadapi fase kehidupan berikutnya setelah tamat dari jenjang sekolah atas.

Pengurus Forhati daerah Lhokseumawe – Aceh Utara dan Kohati Cabang saat roadshow stop bullying di SMAN1 Meurah Mulia. (Foto: JT)

Presidium Forhati daerah Lhokseumawe – Aceh Utara, Lindawati MA, mengatakan program roadshow seperti hari ini akan dijadikan agenda rutin Forhati, dan program ini menjadi wujud kontribusi Forhati untuk menyiapkan generasi berkarakter sebagai aset daerah dan bangsa.

“Dengan SDM yang ada di Forhati kami ingin ambil peran untuk ikut menyiapkan generasi berkarakter dan sehat mental sebagai leader masa depan”, sebut mahasiswi psikologi UICI ini.

Dari data Badan Pusat Statistik, persentase siswa yang mengalami perundungan pada kurun tahun 2021-2022 mengalami peningkatan yang mencolok. Karna itu isu perundungan telah menjadi salah satu perhatian utama pemerintah terutama dunia pendidikan Indonesia. (*)

Exit mobile version